Selasa, 11 Mei 2010

Pekerja IT Cenderung Lebih Cepat Stress,Emosi dan Mudah Tersinggung..?

Menurut 33 news ABC survey, para pekerja IT ternyata lebih cepat dan lebih banyak menderita stress dari profesi pekerjaan lainnya. 97% polling dari orang IT mengatakan kalau ia banyak menghabiskan waktunya untuk menerima telepon dari orang yang tidak mengerti dasar komputer sama sekali.

berikut ini adalah 10 hasil polling profesi yang paling menyebabkan stress :

  1. IT
  2. Medikal atau profesi perawat
  3. Insinyur
  4. Sales dan Marketing
  5. Pendidikan
  6. Finance
  7. Human Resource (SDM)
  8. Bagian Operasional
  9. Bagian Produksi
  10. Juru Tulis

10 hasil polling profesi yang paling menyebabkan stres akibat pekerjaan:

  1. Beban kerja
  2. Merasa kurang dihargai
  3. Batas Waktu
  4. Tipe pekerjaan yang harus dilakukan
  5. Harus mengambil alih pekerjaan orang lain
  6. Kurangnya kepuasan kerja
  7. Kurangnya control pada saat hari kerja
  8. Harus bekerja dalam waktu yang lama
  9. Frustasi dengan lingkungan kerja
  10. Target

10 hasil polling profesi yang paling menyebabkan stress akibat gangguan dari rekan kerja:

  1. Melihat yang lain tidak melakukan tugasnya dengan baik
  2. Manajer mengubah rencana atau pemikirannya
  3. Kurangnya dukungan dari manajer
  4. Tekanan dari manajer
  5. Merasa ditipu / didayagunakan oleh atasan
  6. Interupsi dari rekan kerja
  7. Interupsi oleh manajer
  8. Gertakan oleh manajer
  9. Kurangnya dukungan dari rekan kerja
  10. Gertakan dari rekan kerja
    (sumber : detikhot.com)

Pekerja IT yang mapan dalam pekerjaan dan punya gaji tinggi ternyata tak menjamin kelanggengan hubungan pernikahan. Menurut survey terbaru tingkat perceraian pada pekerja di sektor ini makin meningkat.

Selain menggiurkan dengan gaji besar, bidang pekerjaan yang sedang naik daun ini ternyata juga punya risiko sendiri. Menurut T.K.R. Sudha, salah satu pengacara di pengadilan tinggi Madras, India, 40 persen dari kasus perceraian yang ditanganinya merupakan pasangan pekerja IT professional dan pasangan yang bekerja di bidang BPO (Bussines Process Outsourcing).

Di Kota Chennai, India setahun terakhir ini tercatat ada 3000 kasus perceraian yang didaftarkan di pengadilan tinggi. Pengadilan Keluarga yang biasanya sepi, tiba-tiba menjadi sibuk karena banyaknya kasus perceraian yang didaftarkan, sampai-sampai para pengacara merasa kesulitan menangani seluruh pekerjaan mereka. Kota Chennai dan daerah sekitarnya merupakan tempat tinggal (kurang lebih) dua ratus ribu pekerja IT dan BPO.

Karena permasalahan mental ini, banyak yang mengalami masalah dalam hubungan seksual yang berakibat pada keretakan rumah tangga, ungkapnya. Sekitar umur 28, mereka menjadi hyper sensitive. Pada usia 35 mereka akan merasa lelah (secara mental) dan capek, kata Nambi, yang kliniknya dipenuhi oleh sejumlah pasangan untuk konseling

0 komentar:

Posting Komentar